Kamis, 21 November 2013

KONSEP DAYA DUKUNG DAN INTENSIFIKASI PERTANIAN

1.   Gambarkan aspek carrying capacity yang mungkin terjadi pada tanaman budidaya:
a.   Tanaman pangan
b.   Tanaman hortikultura
Jawab :
a.    Daya Dukung pada Tanaman Pangan
Di Indonesia mata pencaharian penduduknya sebagian besar sebagai petani, dan makanan pokoknya sebagian besar yaitu beras. Untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut, petani secara besar-besaran menanam tanaman padi dengan sistem monokultur secara intensif. Intensif baik dalam pengelolaan lahan, tanaman, maupun intensif untuk memberantas hama dan penyakit. Hal ini dapat berpengaruh terhadap daya dukung dari lahan tersebut terhadap produksi (output) yang dihasilkan. Sehingga daya dukung lahan pertanian dalam budidaya tanaman pangan yaitu tanaman padi di Indonesia mulai mengalami penurunan.
Daya dukung lingkungan terhadap tanaman padi yaitu padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-270C , memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan, angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan, padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 - 7. Pengelolaan lahan secara ringan dapat dilakukan seperti pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.

b.   Daya Dukung pada Tanaman Hortikultura
Daya dukung lingkungan terhadap tanaman hortikultura dapat dicontohkan dengan tanaman jeruk. Dalam budidaya tanaman jeruk harus memenuhi syarat tumbuh agar dapat tumbuh dengan baik. Daya dukung lingkungan terhadap tanaman jeruk yaitu dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30°, temperatur optimal antara 25-30°C, kelembaban optimum sekitar 70-80%, jenis tanah yang cocok yaitu Andosol dan Latosol, air tanah optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah, pH tanah 5,5-6,5 dengan pH optimum 6, tinggi tempat tergantung pada spesies jeruk, dan semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari,
Apabila syarat tumbuh tanaman jeruk tidak terpenuhi maka tanaman jeruk akan tumbuh kurang sehat, sehingga produksinya akan menurun. Apabila terjadi pengolahan secara intensif pada lahan, maka juga akan berdampak pada ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Karena pembalikan tanah dapat berdampak pada hilangnya unsur hara yang seharusnya tersedia dalam tanah dalam waktu cukup lama akan hilang.

2.   Dampak negatif dan aspek teknologi untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat carrying capacity!
Jawab :
Pertanian di Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dengan diawali sistem pertanian tradisional dan sekarang ini menuju pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Intensifikasi pertanian di lahan yang selama ini digunakan untuk pertanian tradisional, ladang berpindah atau bentuk pertanian ekstensif lainnya membutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai sifat-sifat tanah (fisik, kimia, biologi), serta faktor-faktor lahan lain yang diperlukan. Dengan demikian, penggunaan lahan yang tepat, penerapan teknik konservasi tanah dan air yang memadai, serta perencanaan penggunaan lahan yang baik adalah langkah pertama dalam praktek pertanian modern. Namun akibat dari pertanian intensif yang dilakukan sebelumnya baik pada masa pertanian tradisional maupun pada saat Revolusi Hijau berdampak pada daya dukung dari lahan menjadi berkurang. Contohnya pada saat Revolusi Hijau yaitu terjadi penurunan produksi protein, terjadi penurunan keanekaragaman hayati, ketergantungan tanaman pada pupuk, dan meningkatnya resistensi hama penyakit tanaman.
Penggunaan lahan yang tepat merupakan salah satu bagian dari konservasi tanah dan air. Penempatan setiap bidang tanah pada penggunaan yang sesuai dengan kemampuannya dan memperlakukannya sesuai syarat-syarat yang diperlukan, maka tanah tersebut tidak akan mengalami kerusakan sehingga dapat menjamin produktivitas yang tinggi. Dampak dari penggunaan teknologi-teknologi modern dapat mempengaruhi daya dukung lahan dalam penggunaan bercocok tanam, misalnya penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis. Karena teknologi-teknologi modern dapat merusak sifat fisik tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah. Misalnya yaitu penggunaan pestisida secara berlebihan akan mencemari lingkungan baik udara, air, maupun tanahnya. Hal ini yang menjadi kendala dalam proses pendayagunaan lahan secara maksimal.
Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung lahan terhadap tanaman budidaya yaitu dengan cara meminimalisir input dari luar (pupuk, bibit, pestisida), mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia, apabila memang diperlukan menggunakan pestisida maka harus digunakan dengan tepat sasaran, penggunaan bibit unggul dan pemberantasan hama penyakit tanaman secara terpadu, serta mengurangi pengolahan tanah yang sekarang ini sangat intensif. Sistem pertanian tersebut dapat diterapkan dengan jalan sistem pertanian berlanjut sehingga akan menghasilkan produktivitas yang maksimal.



DAFTAR PUSTAKA

Ana, Siti. 2012. Carrying Capacity (online). http://annaseebakpao.blogspot.com/. Diakses 5 November 2013.

Bowo, Subowo. 2013. Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk (online). http://budidaya-petani.blogspot.com/. Diakses 5 November 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar