1.
Gambarkan aspek carrying capacity yang
mungkin terjadi pada tanaman budidaya:
a.
Tanaman pangan
b.
Tanaman hortikultura
Jawab :
a. Daya Dukung pada Tanaman Pangan
Di Indonesia mata pencaharian
penduduknya sebagian besar sebagai petani, dan makanan pokoknya sebagian besar yaitu
beras. Untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut, petani secara besar-besaran
menanam tanaman padi dengan sistem monokultur secara intensif. Intensif baik
dalam pengelolaan lahan, tanaman, maupun intensif untuk memberantas hama dan
penyakit. Hal ini dapat berpengaruh terhadap daya dukung dari lahan tersebut
terhadap produksi (output) yang dihasilkan. Sehingga daya dukung lahan
pertanian dalam budidaya tanaman pangan yaitu tanaman padi di Indonesia mulai mengalami penurunan.
Daya dukung lingkungan
terhadap tanaman padi yaitu padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl
dengan temperatur 19-270C , memerlukan penyinaran matahari penuh
tanpa naungan, angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan, padi
menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 -
7. Pengelolaan lahan secara ringan dapat dilakukan seperti pada umur 20 HST,
bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan
menyerap oksigen.
b. Daya Dukung pada Tanaman Hortikultura
Daya dukung lingkungan
terhadap tanaman hortikultura dapat dicontohkan dengan tanaman jeruk. Dalam budidaya tanaman jeruk harus memenuhi syarat tumbuh agar dapat tumbuh dengan
baik. Daya dukung lingkungan terhadap tanaman jeruk yaitu dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan
sekitar 30°, temperatur optimal antara 25-30°C, kelembaban optimum sekitar
70-80%, jenis tanah yang cocok yaitu Andosol dan Latosol, air tanah optimal
berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah, pH tanah 5,5-6,5
dengan pH optimum 6, tinggi tempat tergantung pada spesies jeruk, dan semua
jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari,
Apabila syarat tumbuh
tanaman jeruk tidak terpenuhi maka tanaman jeruk akan tumbuh kurang sehat,
sehingga produksinya akan menurun. Apabila terjadi pengolahan secara intensif
pada lahan, maka juga akan berdampak pada ketersediaan unsur hara di dalam
tanah. Karena pembalikan tanah dapat berdampak pada hilangnya unsur hara yang
seharusnya tersedia dalam tanah dalam waktu cukup lama akan hilang.
2.
Dampak negatif dan aspek teknologi untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat carrying capacity!
Jawab :
Pertanian
di Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dengan diawali
sistem pertanian tradisional dan sekarang ini menuju pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Intensifikasi
pertanian di lahan yang selama ini digunakan untuk pertanian tradisional,
ladang berpindah atau bentuk pertanian ekstensif lainnya membutuhkan
pengetahuan yang cukup mengenai sifat-sifat tanah (fisik, kimia, biologi),
serta faktor-faktor lahan lain yang diperlukan. Dengan demikian, penggunaan
lahan yang tepat, penerapan teknik konservasi tanah dan air yang memadai, serta
perencanaan penggunaan lahan yang baik adalah langkah pertama dalam praktek
pertanian modern. Namun akibat dari pertanian intensif yang dilakukan
sebelumnya baik pada masa pertanian tradisional maupun pada saat Revolusi Hijau
berdampak pada daya dukung dari lahan menjadi berkurang. Contohnya pada saat
Revolusi Hijau yaitu terjadi penurunan produksi protein, terjadi penurunan
keanekaragaman hayati, ketergantungan tanaman pada pupuk, dan meningkatnya
resistensi hama penyakit tanaman.
Penggunaan
lahan yang tepat merupakan salah satu bagian dari konservasi tanah dan air. Penempatan
setiap bidang tanah pada penggunaan yang sesuai dengan kemampuannya dan
memperlakukannya sesuai syarat-syarat yang diperlukan, maka tanah tersebut
tidak akan mengalami kerusakan sehingga dapat menjamin produktivitas yang
tinggi. Dampak dari penggunaan teknologi-teknologi modern dapat mempengaruhi
daya dukung lahan dalam penggunaan bercocok tanam, misalnya penggunaan pupuk
dan pestisida kimia sintetis. Karena teknologi-teknologi modern dapat merusak
sifat fisik tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah. Misalnya yaitu penggunaan
pestisida secara berlebihan akan mencemari lingkungan baik udara, air, maupun
tanahnya. Hal ini yang menjadi kendala dalam proses pendayagunaan lahan secara
maksimal.
Solusi yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung lahan terhadap tanaman budidaya yaitu
dengan cara meminimalisir input dari luar (pupuk, bibit, pestisida), mengurangi
penggunaan pupuk dan pestisida kimia, apabila memang diperlukan menggunakan
pestisida maka harus digunakan dengan tepat sasaran, penggunaan bibit unggul
dan pemberantasan hama penyakit tanaman secara terpadu, serta mengurangi
pengolahan tanah yang sekarang ini sangat intensif. Sistem pertanian tersebut
dapat diterapkan dengan jalan sistem pertanian berlanjut sehingga akan
menghasilkan produktivitas yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ana, Siti. 2012. Carrying Capacity (online). http://annaseebakpao.blogspot.com/. Diakses 5
November 2013.
Bowo,
Subowo. 2013. Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk
(online). http://budidaya-petani.blogspot.com/. Diakses 5
November 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar